Selama ini diklaim, bahwa pancaran frekuensi radio dari penggunaan ponsel dapat meningkatkan resiko seseorang mengidap kanker otak. Sebuah studi dari University of Manchester menyatakan sesuatu yang berbeda dalam hal ini.
Peneliti menggunakan data dari Kantor Statistik Nasional Inggris untuk mengamati tren terkait penderita kanker otak baru di Inggris dalam kurun 1998 hingga 2007.
Studi yang dipublikasikan jurnal Bioelectromagnetics itu menemukan, tidak ada perubahan signifikan dalam statistik penderita kanker otak, baik pria maupun wanita, sepanjang periode tersebut.
"Penggunaan ponsel di Inggris dan negara lain meningkat tajam sejak awal 1990-an, ketika ponsel digital pertama diperkenalkan," ujar Dr. Frank de Vocht yang memimpin penelitian.
"Terdapat kontroversi tentang apakah frekuensi radio dari ponsel meningkatkan resiko kanker otak. Penemuan kami mengungkapkan, tidak ada hubungan sebab-akibat antara penggunaan ponsel dan kanker karena tidak ada bukti bahwa penyakit itu meningkat secara signifikan sejak diluncurkan," tambahnya seperti dilansir Cellular News, Jumat (18/2/2011).
"Tidak mungkin kita menghadapi epidemi kanker otak akibat ponsel, sebagaimana pernyataan beberapa orang. Meskipun kami memang melihat adanya sedikit peningkatan kasus kanker otak pada temporal lobe selama periode penggunaan ponsel meningkat dari nol ke 65 persen rumah tangga," tambah Dr. de Vocht lagi.
"Tapi, kami tidak bisa mencoret kemungkinan, adanya orang-orang yang rentan terhadap frekuensi radio atau adanya jenis kanker otak langka yang terkait dengan penggunaan ponsel," pungkasnya. (",)v