Setiap sekolah pasti tidak luput dari kesalahan siswa-siswinya. Entah itu terlambat datang, tidak sesuai aturan, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, dan sebagainya. Umumnya bentuk hukumannya berupa hukuman admisnistrasi.
Namun, hukuman aneh terjadi di salah satu sekolah putri di Jepang karena siswi satu kelas yang melanggar peraturan disuruh memelorotkan celana dalamnya. Masa sih? Ya iyalah, lihat saja foto di bawah ini.
http://fathur-net.blogspot.com/2011/06/hukuman-sekolah-yang-salah-siswi.html
Seorang perempuan mendapatkan kompensasi sebesar 95 juta dollar AS dalam perkara pelecehan seksual Rp 809 miliar yang dilakukan manajernya di mana ia bekerja sebelumnya. Pembayaran ini diperkirakan yang terbesar diberikan di Amerika. Dilansir Daily Mail, Jumat (10/6/2011), perempuan bernama Ashley Alford, di usia pertengahan 20-an, akhirnya menang melawan perusahaan tempatnya bekerja, Aaron’s of St Louis, setelah manajer toko menyerangnya di tempat penyimpanan furnitur dan elektrik, membuka pakaiannya, dan bermasturbasi di depannya.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuduh sang manajer yang bernama Richard Moore, sering mencubit Alford dan membuat komentar tak nyaman sebelum serangan yang berlangsung pada 2006 silam itu. Dalam dua kesempatan, si boss bahkan menghantam kepala anak buahnya ini dengan penisnya.
“Dari apa yang kami perlihatnya berdasarkan bukti, ini adalah kejahatan seksual terbesar di negara ini untuk individu,” demikian disampaikan pengacara David Retner. Alford memberikan kesaksian jika serangan seksual itu terjadi setelah sejumlah eskalasi perlakuan buruk di lokasi kerja dengan mengeluarkan lelucon seks yang vulgar.
Dalam kesaksiannya, Alford mengatakan, dalam insiden yang terjadi pada 2006 lalu itu, Moore menarik rambutnya, lalu Moore membuka kancing celananya sendiri, menarik kembali kepala Alford dan menyentuhkan penis ke kepala si karyawan tersebut. Hal yang sama kembali terjadi pada 12 Oktober 2006 dengan kejadian yang mirip.