Teori bantahan itu sendiri muncul dalam sebuah buku yang berjudul "Calendars and Years II: Astronomy and Time in the Ancient and Medieval World". Dalam buku tersebut disebutkan, akibat salah menafsirkan naskah Suku Maya, seharusnya 2012 bukan waktunya kiamat, tapi mundur 50 sampai 60 tahun setelahnya.
Salah satu tim peneliti profesor Gerardo Aldana dari dari University of California menyebutkan, adanya kesalahan korelasi data dan fakta. Katanya, Konstanta GMT seharusnya menafsirkan kata 'Chak Ek' sebagai 'Meteor', dan bukannya 'Venus'. Konstanta GMT sendiri merupakan teori yang menyebutkan adanya kiamat pada 21 Desember 2012. GMT sendiri diambil dari nama belakang para penafsir tersebut Joseph Goodman, Juan Martinez-Hernandez, dan J. Eric S. Thompson.
"Tabel Venus tidak dapat digunakan untuk membuktikan kalau kiamat terjadi di tahun 2012 karena tidak ada penerimaan yang tergantung pada keandalan data yang menguatkan," katanya, seperti dilansir Live Science, Kamis (21/10/2010).
Data historis, katanya, kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan tabel itu sendiri sehingga argumen untuk GMT konstan yang menafsirkan bumi akan 'jatuh seperti tumpukan kartu' itu diragukan kebenarannya.
Namun demikian Aldana sendiri mengaku tidak memiliki jawaban pasti, seperti apa konversi kalender yang sebenarnya. Ia pun lebih memilih untuk fokus pada kemungkinan kesalahan pada interpretasi tersebut. Yang jelas, Aldana yakin 2012 bukan waktu kiamat seperti yang disebutkan Suku Maya. okezone.com
http://fathur-net.blogspot.com/2010/10/kiamat-2012-diundur-salah-tafsir-naskah.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+fathur+%28fathur-net%29